Sabtu, 26 November 2011

" Ketika kita telah mampu membaca dan mengkaji setiap arti perjalanan hidup yang terjadi di berbagai aspek kehidupan ini, maka itu adalah suatu hal terindah.Dan ketika kita bisa meyikapi serta memaknai perjalanan hidup, maka itu adalah suatu keuntungan besar "

Materi Kuliah

Pengantar Teori Bilangan
Sistem Bilangan Asli
- Notasi : N={1,2,3,...}
- Sifat : a. a = a (reflektif)
            b. jika a = b, maka b = a (simetris)
            c. jika a = b, b = c, maka a = c ( transitif)
- Hukum Trichotomi
   " jika ada dua bilangan asli a dan b maka hanya ada satu hubungan yang berlaku diantara a dan b, a = b dan a>b ".
- Himpunan bilangan berikut merupakan himpunan bagian dari bilangan asli, yaitu bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan prima, bilangan komposit, dan bilangan sempurna.

Aksioma Peano dan Penjumlahan
1. 1 adalah bilangan asli
    pengikut 1 adalah 1', pengikut 1' adalah 1'',dst.
    1,1',1'' ditulis 1,2,3,...
2. Untuk setiap bilangan asli, ada tepat satu bilangan asli, pengikut n, dit  = 1'
3. Untuk setiap bilangan asli, maka n' tidak = 1
4. jika m,n bilangan asli dan m' = n', maka m = n.
5. jika S subset N, sehingga 1 element S, dan jika k element S, maka k' element S, maka S = N (induksi matematika )

Teorema
- Teorema 1
  jika m,n elment N dengan m tidak = n, maka m' tidak = n'.
- Teorema 2
  setiap bilangan asli n , berlaku n tidak = n'
- Teorma 3
  jika n element N, n tidak = 1, maka ada tepat satu m sehingga n = m', dengan m element N.

Jumat, 25 November 2011

Bunga Sakura

BUNGA SAKURA
Sakura merupakan bunga yang sangat dicintai dan dibanggakan oleh masyarakat Jepun. Ia menjadi simbol nasional bangsa ini. Para pejabat Pemerintah dan diplomat Jepun, misalnya, sering menggunakan lambang sakura sebagai "lapel pin" pada baju mereka. Bunga sakura juga menjadi moto yang muncul dalam berbagai kerajinan khas Jepun, misalnya pada kimono, yukata, kipas, cangkir, dan lain-lain.
Bunga sakura berwarna merah muda, sangat muda sehingga ia tampak agak putih dari kejauhan. Bunga ini mempunyai lima kelopak dan sangat kecil, sehingga susah untuk menikmati keindahannya secara individual. Keindahan sakura terletak pada jumlahnya bunga yang sangat banyak memenuhi batang pohon, dan mekar bersama.

Seperti bunga tulip, mekarnya sakura juga menandakan awal musim baru di Jepun. Di Tokyo terdapat beberapa tempat untuk melihat sakura pada awal musim baru. Antara yang paling popular adalah di sekeliling Istana Raja, Imperial Park, yang dikelilingi dengan danau buatan yang indah iaitu "Hanzo-bori".
Cabang-cabang pohon sakura yang sarat dengan bunga menjuntai dan menjulur ke atas air di tepi danau, menimbulkan bayang-bayang yang indah. Dari jendela kamar di Palace Hotel, pemandangan Imperial Park yang sangat indah pada musim sakura dapat dilihat. Di bawah-bawah pohon sakura biasanya muncul bunga-bunga kecil berwarna kuning yang menambah kecantikan suasana.
Tempat lain untuk melihat sakura adalah di "Taman Ueno", tidak jauh dari stadium kereta "Ueno". Di Imperial Park pengunjung tidak boleh  membentang tikar untuk berkelah dan makan, di "Ueno" hampir semua pengunjung datang untuk berkelah. Selain itu terdapat juga banyak kedai 7-Eleven atau kedai-kedai kecil di sekitar "Ueno" untuk membeli "o-bento" (makanan dalam kotak) untuk dibawa makan di "Ueno".
 
Hampir semua orang Jepun tidak melepaskan kesempatan setahun sekali berkelah di bawah naungan sakura. Orang Jepun menyebut kegiatan ini sebagai "hana-mi" (menonton bunga). Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Mei, biasanya pada minggu kedua April diadakan  festival sakura yang bererti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat bunga sakura.
Ada pula tradisi di kalangan para petani Jepun, iaitu melakukan upacara minum "sake" (arak nasi) di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan hasil tuaian yang baik pada tahun seterusnya. Orang Jepun juga percaya bahawa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Karana itu, melakukan "hana-mi" merupakan ritual keagamaan. Yang jelas, ketika menyaksikan keindahan sakura, orang tidak mungkin mengabaikan keagungan Tuhan.
 
Pada tahun 1912, kerajaan Tokyo menghadiahkan 3.000 pohon sakura kepada kerajaan Washington DC untuk ditanam di ibu kota Amerika Syarikat sebagai lambang persahabatan Amerika-Jepun. Orang Amerika menamakan sakura sebagai "cherry blossom". Pohon sakura ini kemudian ditanam di sepanjang sisi utara Sungai Potomac, khususnya di Taman Potomac, Barat.
Pada awal musim baru di Washington DC selalu diadakan perayaan Japanese Cherry Blossom. Tahun ini peringatan ke-40 (sejak diadakan perayaan yang pertama pada 1961) akan diadakan pada 31 Mei 2001. Selama sehari penuh diadakan "parade", "bazaar", dan berbagai acara kebudayaan lain. "Bazaar"  disebut 'Sakura Matsuri' diadakan di 12th Street, antara Constitution Avenue dan Pennsylvania Avenue.
Setelah menonton parade pada pagi hari, sekitar 50 ribu pengunjung akan membanjiri "bazaar"  yang kebiasaanya merupakan waktu membeli makanan dan di samping juga merupakan tempat diadakan berbagai atraksi seni-budaya. Selama musim bunga sakura, pengungjung yang datang di antara sekitar 700 ribu di Washington DC khusus untuk menikmati keindahan bunga-bunga sakura.

Pada 1968, Jepun menghadiahkan lagi 3800 batang pohon sakura kepada kota Washington DC. Lucunya, ketika beberapa taman sakura di Jepun terkena bencana banjir, para botanik Jepun telah datang ke Washington DC untuk mengambil pohon sakura jenis Yoshino yang memang khas itu. Sekarang, sakura tidak hanya tumbuh di Washington DC, tetapi telah tersebar ke berbagai negara selain Amerika Syarikat. Di Central Park, New York, juga banyak terdapat pohon sakura.
Lirik lagu sakura :
sakura/sakura/noyamamo satomo/miwatasu kagiri/kasumi-ka kumo-ka/asahi-ni ni ou/sakura/sakura/hanazakari.
Ertinya:
sakura/sakura/di gunung di desa/sejauh mata memandang/tampak bagaikan gumpalan awan/semerbak harum di pagi hari/sakura/sakura/mekar penuh pesona.

Materi Kuliah

Fiqh dan Ushul fiqh

Fiqh adalah ilmu atau pengetahuan tentang hukum-hukum syara' yang praktis yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
-abad I => luas ,disebut agama
-abad II => transisi
-setelah abad II s.d. sekarang => sempit
Ushul Fiqh adalah pengetahuan-pengetahuan tentang kaidah-kaidah dan pembahasan-pembahasan yang digunakan untuk memperoleh hukum syar'i yang praktis yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci.

Objek kajian ushul fiqh:
1. Apa hukum itu?
    -hukum
    -hakim
    -mahkum fih
    -mahkum alaih
2. Darimana hukum itu diperoleh?
    Dalil -> nasiyyah - Al-qur'an
                              - Al-hadits
            -> ghoiru nasiyyah - ijma'
                                         - qiyas
                                         - istihsan
                                         - istishlah
                                         - urf, dll.
3. Bagaimana cara menggali hukum ?
    Ijtihad
4. Siapa yang berwenang menggali hukum ?
    Mujtahid

Materi Kuliah

Logika Matematika dan Himpunan

Logika Matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal.

Kalimat Terbuka dan Pernyataan
- Kalimat terbuka (variabel) adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya
- Pernyataan (konstanta) adalah kalimat yang sudah diketahui nilai kebenarannya
Kalimat Majemuk dan Nilai Kebenarannya
Kalimat majemuk adalah gabungan dari 2 kalimat tunggal. Sedangkan kalimat tunggal itu sendiri adalah pernyataan yang tidak memuat pernyataan lain sebagai bagiannya.
Kalimat majemuk terdiri dari :
- Konjungsi
  konjungsi akan mempunyai nilai kebenaran B jika kedua pernyataan bernilai B
- Disjungsi
  disjungsi akan mempunyai nilai kebenaran S jika kedua pernyataan bernilai S
- Implikasi
  implikasi akan mempunyai nilai kebenaran S jika antiseden bernilai B dan konsekuen bernilai S
- Biimplkasi
  biimplikasi akamn mempunyai nilai kebenaran B jika kedua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang  sama

Kajian Keislaman

Berdoalah meski dosamu sebanyak buih di lautan
Sepertiga malam adalah waktu yang paling baik untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Rasulullah Saw. bersabda, “Tuhan kita Yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan turun pada setiap malam ke langit dunia ini (yaitu) pada sepertiga malam yang terakhir, kemudian ia akan berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan (doa)nya dalam setiap malam. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberikan kepadanya. Dan, barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya’ .” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
Berdoalah, berdoalah, berdoalah! Insya Allah doamu akan didengar dan dikabulkan meskipun dosa-dosamu sebanyak buih dilautan. Yang mesti engkau lakukan adalah bertaubat dan memperbanyak istighfar sebelum berdoa. Karena dengan cara itulah dosa-dosamu — meskipun mungkin tidak semua — sedikit demi sedikit terkikis. 

Oleh karena itu, janganlah engkau khawatir doamu tidak dikabulkan karena setan pun tidak khawatir jika doanya tidak dikabulkan. Buktinya toh Allah mengabulkan keinginan Iblis untuk menggoda manusia hingga akhir zaman. Sufyan bin Uyainah berkata, “Janganlah engkau merasa khawatir Allah tidak akan mengabulkan doamu hanya karena engkau mengetahui bahwa dalam dirimu terdapat kejahatan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Swt. telah mengabulkan permintaan makhluk yang terjahat, yaitu Iblis ketika ia berkata: ‘…beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan’ . (QS. al-A’raf: 14), kemudian Allah mengabulkan permintaannya. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh’. (QS. al-A’raf: 15).”  

Sedangkan engkau? Dosa-dosamu tidak lebih banyak dari Iblis, tetapi mengapa engkau malu? Mengapa engkau merasa minder untuk berdoa kepada-Nya, sedangkan Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? 

Jangan terjebak pada rayuan setan yang mengatakan, “Malulah kamu, sudah banyak dosa tapi tetap saja berdoa kepada-Nya!” Itu bohong! Karena, doa itu 100% baik bagimu. Kamu tidak diminta malu dalam berdoa. Justru Allah sangat senang dengan hamba-Nya yang berdoa, dan Allah sangat murka dengan hamba-Nya yang enggan berdoa. Singkirkanlah rasa malumu dan mulailah berdoa, “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku. ..Ya Allah berikanlah aku rezeki…Ya Allah kuatkanlah imanku…Ya Allah berilah aku petunjuk…Ya Allah perbaikilah akhlakku…”

Islam Jalan Hidupku

Posted by ilmuan under Kajian Keislaman
Leave a Comment 
Sumber: Hidayatullah


Islam dan Kristen di Mata Craig Abdurrohim Owensby Warga kota sejuk Chiang Mai, Thailand, yang hadir memenuhi sebuah gereja besar itu kira-kira 3.000 orang. Pembicaranya pendeta muda yang jauh-jauh datang dari Amerika bernama Craig Owensby. Retorika dan penampilannya mempesona. Orang berteriak-teriak, menangis histeris ketika mendengarnya berdoa, sambil melambai-lambaikan tangan.
“Padahal, di dalam hati saya sedang berkecamuk perasaan aneh. Ya Tuhan, orang-orang ini mendengarkan sesuatu yang saya sendiri sudah semakin tidak percaya,” Craig mengenang kejadian tahun 1992 itu.

Kamis, 24 November 2011

Kajian Keislaman

KRITISISME ATAS PERAYAAN MAULID

Polemik tentang perayaan Maulid Nabi di era multikultural , tidaklah menjadi persoalan yang urgen untuk diperdebatkan. Sebab secara historis, Perayaan Maulid Nabi saw sudah merupakan bagian dari tidak hanya tradisi keagamaan, namun jg sudah menjadi tradisi dan budaya lokal masyarakat, khususnya di Indonesia _ bahkan bila melihat sejarah tradisi perayaan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi Dunia. Di Indonesia sendiri , prayaan Maulid Nabi saw. telah dijadikan sebagai salah satu Hari Besar Islam. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dikemukakan disini :
1. Dilihat dari segi sejarahnya, nampaknya tidak bijak jika perayaan Maulid Nabi harus ditiadakan secara serta merta dengan mengesampingkan konteks sejarahnya, aspek2 lokalitas, kebersamaan, dan kepentingan2 nasional lain, disaat memudarnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia saat ini.
2. Perayaan maulid Nabi yang kita adakan, sebenarnya menyimpan potensi besar yang mesti dilestarikan sepanjang masa. Misalnya : menggalang dan mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antar umat islam) , Ukhuwah Basyariyah ( persaudaraan berdasarkan kemanusiaan) dan Ukhuwah wataniyah ( persaudaraan berdasarkan nasionalisme).
3. terkadang kegiatan Maulid Nabi , tidak jarang mengandung kegiatan yang berbau syirik, foya2, berjoget ria dll. Jika keadaan demikian, maka yang dibuang adalah kegiatannya yang menyimpang, bukan kegiatan maulidnya.
4. mempertahankan tradisi -2 yang selama ini dilakukan dengan berbagai argumen dan dalil, terkait dengan pandangan yang berbeda tentang perayaan Maulid Nabi, yang tentunya juga tidak diragukan otoritasnya. dan disinilah saling sikap menghargai antar sesama islam meski berbeda pendapat. agar Umat silam tidak terpecah belah secara keseluruhan.
5. Mau melihat dan mengakui secara jujur atas heterogenitas budaya, etnis dan agama yang dimiliki bangsa Indonesia. Jika tidak , maka segala potensi yang dimiliki bangsa indonesia hanya tinggal kebanggaan dan kenangan.
6. Di era multikultural ini kiranya , ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum memutuskan suatu perkara terutama terkait tentang keagamaan dan keummatan. khususnya tentang aspek lokalitas, tradisi, budaya , norma dan sistem nilai yang berkembang di tengah ummat. sebab, tujuan ditegakkannya syariat adalah semata-2 untuk kemaslahatan ummat.

Perayaan Maulid Nabi tidak perlu menjadi bahan perdebatan yang menjadi sebuah polemik, namun yang paling penting adalah untuk dijadikan sebagai Ibrah, pelajaran dalam peringatan Maulid Nabi yang dapat diambil hikmah dan manfaat bagi peringatan tersebut. Sangat tidak bijak rasanya bila kita mengesampingkan segala pelajaran baik dari perenungan atas kelahiran Nabi saw. yang kita kenal sebagai pilihan Tuhan, yang tingkat amanahnya, adil, kejujuran, moralitas, humanitas, egalitas , pluralitas yang begitu tinggi , sehingga disebut "Rahmatan Lil Al- Alamin".

Dengan demikian,makna yang perlu digali dari peringatan Maulid Nabi saw adalah mengingat dan merenungkan kembali kelahiran nabi Muhammad saw. dimana keberadaan mampu menjadikan masyarakat yang berperadapan (mutamaddin) , selanjutnya kita dituntut untuk dapat mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad saw. dalam seluruh perilakunya.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw, diadakan semata2 untuk menunjukkan tentang prototipe beliau sebagai wujud manusia yang sempurna (insan al-kamil). yang mana kelebihannya tidak dimiliki oleh ummat nya yang lain .

Kajian Keislaman

ISLAM AND MATHEMATICS

Matematika oleh sebagian orang lebih banyak dikenal sebagai disiplin ilmu yang tidak memiliki kaitan dengan keislaman (baca: al-Qur’an). Banyak pendapat yang mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang dihasilkan oleh orang-orang Barat sehingga di dalamnya jauh dari nilai-nilai spiritual. Bahkan, ada juga pihak instansi/lembaga pendidikan “Islam” yang tidak membolehkan matematika untuk diajarkan kepada anak didiknya. Inilah sekilas fakta yang masih menjangkiti masyarakat di sekeliling kita. Benarkah statemen yang demikian?
Abdusysyakir melalui buku ini seolah-olah ingin meng-counter pelbagai pendapat yang “kurang sehat” di atas. Berdasarkan hasil refleksi, perenungan, kajian, analisis, dan diskusi-diskusinya, ia telah menemukan aspek baru -yang mungkin selama ini tidak banyak diperhatikan oleh orang lain- dalam matematika, terutama yang berhubungan dengan model pembelajaran matematika. Menurutnya, sesungguhnya matematika itu memiliki hubungan yang sangat erat dengan tradisi spiritual umat Islam, akrab dengan al-Qur’an, dan tentunya matematika juga dapat dijadikan sebagai “jalan” menuju pencapaian manfaat-kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.
Matematika berada pada posisi di antara dunia nyata dan dunia ghaib. Matematika tidak berada di dunia nyata sehingga objek matematika bersifat abstrak dan tidak berada di dunia ghaib sehingga objek matematika bukan suatu “penampakan”. Membawa objek dunia nyata ke dalam bahasa matematika disebut dengan abstraksi dan mewujudkan matematika dalam dunia nyata disebut aplikasi. Matematika berada di antara dunia syahadah dan ghaibiyah. Dengan demikian, maka matematika bersifat “setengah nyata dan setengah gaib”. Untuk memahami objek yang nyata diperlukan pendekatan rasionalis, empiris, dan logis (bayani dan burhani). Sedangkan untuk memahami objek yang gaib diperlukan pendekatan intuitif, imajinatif, dan metafisis (irfani). Kekuatan utama dalam matematika justru terletak pada imajinasi atau intuisi yang kemudian diterima setelah dibuktikan secara logis atau deduktif. Dengan demikian, maka untuk mempelajari matematika perlu penggabungan ketiga pendekatan tersebut, yaitu bayani, burhani, dan ‘irfani (hlm. 22).
Dengan demikian, matematika perlu dipelajari dengan kedua potensi kita, jasmani dan ruhani, aql dan qalb secara bersamaan. Qalb saja memang dapat mempelajari matematika, tetapi kadang tidak dapat memberikan penjelasan yang logis dan rasional. Qalb dapat menjawab 3 + 4 = 7, tetapi kadang tidak dapat menjawab mengapa bisa 7. Aql saja dapat mempelajari matematika, tetapi kadang terlalu lama dalam berpikir dan tidak dapat menangkap hakikat (hlm. 34). Belajar matematika perlu melibatkan potensi intelektual, emosional, dan spiritual secara bersamaan. Perlu penggunaan aql dan qalb secara bersama, melalui jalur jasmani (kasab) dan juga jalur ruhani (kasyaf). Aspek pengembangan kemampuan berpikir (kognitif), sikap (afektif), dan prilaku (psikomotor) dalam belajar matematika dapat tercapai dengan baik dengan paradigma ulul albab. Potensi dzikir untuk mengembangkan aspek afektif dan fikir untuk mengembangkan aspek kognitif agar menghasilkan amal sholeh (psikomotor). Belajar matematika yang abstrak, yang memerlukan kemampuan pikir dan imajinasi dapat dilakukan dengan paradigma ulul albab yang menggunakan pendekatan rasionalis, empiris, dan logis (bayani dan burhani) sekaligus pendekatan intuitif, imajinatif, dan metafisis (irfani) (hlm. 37).
Pada bagian kedua, penulis mengurai tentang aspek-aspek matematika yang termaktub dalam al-Qur’an. Penulis ingin membuktikan bahwa ternyata di dalam al-Qur’an itu juga membicarakan konsep–konsep matematika. Hal ini akan dapat mematahkan “kepercayaan” sebagian orang yang meyakini bahwa matematika itu produk Barat. Konsep yang dipaparkan di antaranya mengenai: konsep himpunan, bilangan, pengukuran, statistika, estimasi, dan keajaiban-keajaiban matematika lainnya yang tersurat dalam al-Qur’an.
Pembahasan yang menarik dan unik, tetapi tidak banyak orang yang menyentuhnya adalah kajian tentang upaya memetik hikmah (makna tersirat) di balik konsep-konsep abstraksi yang ada dalam matematika. Atau dengan bahasa penulis buku ini adalah memahami konsep matematika dalam konteks keislaman. Isi bagian ini di antaranya adalah kajian matematika untuk menjelaskan posisi manusia dan keberadaan sesuatu yang lain di atas dimensi manusia; analisis angka dalam gerakan shalat; pengambilan perumpamaan dari bilangan-bilangan sehingga disajikan dua jenis manusia, yaitu manusia asli dan manusia prima. Pendek kata, bagian ketiga ini, penulis sebenarnya ingin memberikan gambaran bahwa matematika dapat dijadikan sumber pelajaran dalam rangka menapaki hidup menuju ridha-Nya (hlm. vii).
Dengan upaya pemaknaan secara “Islami” inilah diharapkan dapat mengobati “luka” lama umat Islam terhadap “sakit apatisme” pada matematika yang selama ini telah menjangkitinya. Akibatnya akan muncul gerakan “Sadar Matematika” di dunia ini, sehingga kejayaan dan peradaban Islam akan dapat dicapai kembali. Sudah saatnya, dewasa ini umat Islam mampu berkompetisi secara sehat dalam percaturan di dunia global. Sudah tidak ada alasan lagi untuk menolak kehadiran kecanggihan informasi dan teknologi. Tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa semua yang kita tekuni harus tetap berporos terhadap landasan al-Qur’an dan hadits. Maka, kebahagiaan dunia akhirat dapat kita capai secara bersama-sama.
Buku ini, sungguh benar-benar diharapkan dapat menjadi obat mujarab bagi kesembuhan penyakit apatisme umat Islam terhadap ilmu matematika (atau ilmu-ilmu sains lainnya). Bagi umat Islam, khususnya pengajar matematika, siswa, mahasiswa, santri, dan lainnya sangat diharapkan untuk dapat membaca, mempelajari, memahami, lalu mengamalkan pesan-pesan matematika yang tersirat dalam al-Qur’an sebagaimana yang telah dipaparkan secara detail oleh penulis dalam buku ini. Semoga akan segera hadir, buku-buku lainnya yang terintegrasi antara sains dan agama.